Oktober 4, 2025

Projectbolo : Hal Tabu Di Berbagai Negara

Mengangkat topik yang tabuh untuk dibicarakan, namun dengan praktek terjadi dimana-mana

Hal Tabu di Thailand: Etika dan Adat yang Perlu Diketahui Wisatawan

Thailand adalah negara yang kaya akan budaya, tradisi, dan nilai-nilai sosial yang sangat dijunjung tinggi. Bagi wisatawan, memahami hal-hal tabu atau perilaku yang dianggap tidak pantas sangat penting agar tetap sopan dan menghormati masyarakat lokal. Mengabaikan norma-norma ini bisa menimbulkan salah paham, ketidaknyamanan, bahkan masalah hukum. Oleh karena itu, mengenali hal-hal tabu di Thailand menjadi bagian penting dari persiapan sebelum bepergian ke negeri Gajah Putih ini.

Salah satu hal paling penting adalah menghormati anggota keluarga kerajaan. Raja dan keluarga kerajaan sangat dihormati di Thailand, dan setiap bentuk penghinaan atau komentar negatif, baik lisan maupun tulisan, dapat dianggap pelanggaran serius. Termasuk dalam hal ini adalah membuat lelucon tentang raja, menghina foto resmi, atau merendahkan simbol kerajaan. Pelanggaran terhadap hal ini bukan hanya tabu secara sosial tetapi juga memiliki konsekuensi hukum yang nyata.

Bagian tubuh juga memiliki simbolisme penting dalam budaya Thailand. Kepala dianggap bagian paling suci dari tubuh, sedangkan kaki adalah bagian yang paling rendah. Menyentuh kepala orang lain, termasuk anak-anak, dianggap sangat tidak sopan. Sebaliknya, menunjuk orang atau benda dengan kaki, meletakkan kaki di atas meja, atau mengarahkan kaki ke arah orang lain dianggap penghinaan. Wisatawan harus selalu menjaga posisi kaki saat duduk atau bersantai, serta memperhatikan cara duduk agar tidak menyinggung orang sekitar.

Selain itu, tempat ibadah dan patung Buddha memiliki status yang sangat dihormati. Mengunjungi kuil di server thailand slot memerlukan pakaian sopan: menutupi bahu dan lutut, melepas sepatu sebelum memasuki ruang ibadah, dan tidak memanjat atau duduk di atas patung Buddha. Fotografi di beberapa kuil bisa dibatasi, jadi sebaiknya selalu memperhatikan tanda atau petunjuk yang ada. Menghina atau menunjukkan perilaku tidak hormat di tempat suci merupakan tabu berat yang dapat menimbulkan kemarahan lokal.

Biksu atau rohaniwan Buddha juga memiliki aturan khusus. Wanita sebaiknya tidak menyentuh biksu, memberikannya barang secara langsung, atau berada dalam jarak terlalu dekat. Jika ingin memberikan sumbangan atau bantuan, sebaiknya menggunakan pihak ketiga atau meletakkan barang di tempat yang disediakan. Anak-anak dan pria juga harus menjaga sikap hormat saat berada di sekitar biksu, seperti menundukkan kepala dan berbicara dengan sopan.

Perilaku sosial juga sangat diperhatikan di Thailand. Orang Thailand menghargai kesopanan, ketenangan, dan harmoni. Marah, berteriak, atau melakukan konfrontasi keras di tempat umum dianggap tidak pantas. Berciuman atau berpelukan secara berlebihan di depan umum juga dianggap tabu, terutama di daerah konservatif. Perilaku kasar saat menggunakan transportasi umum, seperti mendorong atau berbicara dengan nada tinggi, juga dapat membuat orang lokal merasa tidak nyaman. Wisatawan sebaiknya selalu menjaga nada suara, ekspresi wajah, dan gerak tubuh agar sesuai dengan norma sosial setempat.

Selain itu, ada juga tabu terkait makanan dan adat budaya tertentu. Misalnya, jangan menyentuh makanan orang lain atau mengambil makanan tanpa izin, karena hal ini dianggap tidak sopan. Saat menghadiri acara keagamaan atau upacara tradisional, wisatawan diharapkan menahan diri dari humor yang dapat menyinggung atau tindakan yang dapat dianggap tidak hormat. Menghargai adat lokal bukan hanya bentuk kesopanan tetapi juga cara menunjukkan rasa hormat terhadap budaya yang berbeda dari asal kita.

Memahami dan menghormati hal-hal tabu ini tidak hanya membuat wisatawan diterima dengan baik, tetapi juga memperkaya pengalaman perjalanan. Thailand adalah negara yang hangat dan ramah, namun perbedaan budaya membuat kesadaran akan norma-norma sosial menjadi penting. Dengan mengikuti aturan tidak tertulis ini, wisatawan dapat menikmati keindahan alam, kuliner, dan kehidupan kota Thailand tanpa menimbulkan konflik atau ketidaknyamanan.

Kesimpulannya, hal tabu di Thailand mencakup penghormatan terhadap keluarga kerajaan, menjaga kesopanan tubuh dengan memperhatikan kepala dan kaki, menghormati patung Buddha dan biksu, bersikap santun di tempat umum, serta menghormati adat dan tradisi lokal. Mengetahui dan mematuhi hal-hal ini adalah bagian dari perjalanan yang bertanggung jawab dan sopan. Dengan sikap hormat, wisatawan tidak hanya menghindari kesalahan sosial atau hukum, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang lebih mendalam tentang budaya Thailand yang kaya, ramah, dan unik.

BACA JUGA DISINI: Cancel Culture: Fenomena Netizen di Era Digital yang Bikin Kontroversi

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.